Latest Post

Akhirnya, Sisa Perahu Nabi Nuh Ditemukan di Gunung Turki?

Written By SieR on Tuesday, April 27, 2010 | 4:24 PM


TEMPO Interaktif, London - Sisa-sisa perahu Nabi Nuh ditemukan di ketinggian 13 ribu kaki atau sekitar 3,9 kilometer di sebuah gunung di Turki. Hal tersebut diungkapkan para penjelajah evangelis.

Sekelompok penjelajah evangelis dari Turki dan Cina mengatakan mereka menemukan sisa-sisa kayu dari perahu Nabi Nuh di Gunung Ararat di sebelah timur Turki.

Kelompok penjelajah tersebut mendaku dari data karbon kayu tersebut menunjukkan berusia 4.800 tahun. Artinya, waktu tersebut sesuai dengan berlayarnya Perahu Nabi Nuh. Para evangelis dan sebagian peneliti sejak lama menduga Gunung Ararat sebagai tempat terakhir berlabuhnya perahu Nabi Nuh.

Yeung Wing-Cheung, anggota tim peneliti Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh yang melakukan pencarian tersebut, mengatakan, "Itu bukan 100 persen bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh. Tetapi kami rasa 99,9 persen itu merupakan perahu Nabi Nuh."

Dalam beberapa dekade ini, ada berbagai penemuan yang diklaim sebagai perahu Nabi Nuh. Yang paling terkenal adalah penemuan arkeolog Ron Wyatt pada 1987. Wyatt mengklaim menemukan sisa perahu Nabi Nuh di Ararat. Saat itu, pemerintah Turki secara resmi mengumumkan kawasan penemuan Wyatt sebagai taman nasional.

Namun, kaum evangelis bersikeras penemuan terbaru mereka di Gunung Ararat merupakan artefak yang sesungguhnya. Untuk mengkonfirmasikan itu, tim telah memanggil peneliti dari Belanda, Gerrit Aalten.

"Keutamaan dari penemuan ini adalah untuk pertama kali dalam sejarah penemuan perahu Nabi Nuh terdokumentasikan dengan baik dan diungkap ke khalayak di seantero dunia," ujar Aalten saat jumpa pers penemuan tersebut. "Ada banyak bukti-bukti akurat yang menunjukkan bahwa struktur yang ditemukan di Gunung Ararat di Turki bagian timur adalah perahu Nabi Nuh," ujar Aalten.

Perwakilan dari Kependetaan Internasional Masalah Perahu Nabi Nuh mengatakan struktur yang terkandung di beberapa bagian, beberapa balok kayu, diduga merupakan bagian dari perahu yang dipakai sebagai kandang bermacam hewan. Tim arkeolog evangelis juga menyatakan tidak mungkin ada permukiman di kawasan tersebut.

Anggota tim penjelajah, Panda Lee, mengatakan, "Pada Oktober 2008, saya memanjat gunung tersebut dengan tim dari Turki. Di ketinggian sekitar lebih dari 4.000 meter, saya melihat ada struktur bangunan yang terbuat dari papan seperti kayu gelondongan. Tiap papan memiliki ketebalan 8 inchi. Saya melihat tenons, bukti konstruksi kuno sebelum paku besi ditemukan."

Pejabat lokal akan meminta pemerintah pusat Turki mengajukan penemuan itu masuk dalam UNESCO WOrld Heritage agar situs tersebut bisa dilindungi seiring dengan penggalian arkeologi secara besar-besaran.

Menurut beberapa kitab suci, Tuhan memutuskan untuk membanjiri bumi dengan air setelah melihat kondisi dunia yang buruk. Tuhan lalu meminta Nuh untuk membangun sebuah perahu besar dan mengisi perahu tersebut dengan manusia dan hewan.

Menurut kitab suci, setelah banjir surut, perahu Nabi Nuh terdampar di sebuah gunung. Banyak orang menduga Gunung Ararat, titik tertinggi di kawasan tersebut, sebagai tempat labuhan terakhir perahu Nabi Nuh.

FOXNEWS| KODRAT SETIAWAN

Masjid Pertama Segera Berdiri di Inuvik, Kutub Utara


WINNIPEG--Upaya gigih badan amal Muslim Manitoba, Kutub Utara, membuahkan hasil. Dalam waktu dekat, sebuah masjid bakal berdiri di wilayah ini. Inilah masjid pertama yang bakal berdiri, setelah lebih dari seabad kehadiran islam di wilayah Inuvik, wilayah paling utara Kanada ini.

Adalah The Zubaidah Tallab Foundation yang dibentuk pada tahun 2007 yang mendorong upaya pendirian masjid yang nantinya akan bertempat di kota Thompson ini. Organisasi ini memang rajin menggalang dana untuk membangun rumah-rumah ibadah -- selama ini menempel pada gedung atau di rumah-rumah warga -- bagi 100 komunitas Muslim di Kutub Utara.

General Manager yayasan, Hussain Guisti, menyatakan organisasinya berhasil mengantongi dana 271 ribu dolar AS untuk pembangunan Masjid Inuvik ini. Bantuan terakhir datang dari masyarakat setempat yang menyatakan dukungan dan siap membantu pada Januari 2009.

Desain masjid ini nantinya akan dibuat dengan bentuk yang unik; didirikan di atas padang tundra dengan konstruksi mutakhir. Material akan diangkut dengan perahu tongkang menyusuri sungai Mackenzie.

Yayasan ini menyatakan masih memerlukan dana dalam jumlah lebih besar untuk penyelesaian masjid, namun Guisti yakin kumonitas Muslim akan bahu-membahu menyelesaikannya. Nantinya, masjid itu akan dikelola oleh komunitas Muslim setempat.

"Ini sangat penting bagi mereka," kata Guisti. "Mereka benar-benar membutuhkan sebuah masjid."

Selama ini, sebuah trailer dengan kontainer seluas 14 kaki persegi difungsikan sebagai masjid, namun makin lama makin tak bisa mengakomodasi seluruh jamaah. Nantinya, masjid baru selain difungsikan sebagai tempat ibadah juga bisa dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan warga dengan daya tampung hingga 3.500 orang.

Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: CBC News
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Barito Putra - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger